Jumat, 05 Desember 2014

PANDANGAN DAN PEMIKIRAN FILSAFAT SEJARAH SPEKULATIF PADA ABAD MODEREN MENURUT CHARLES ROBERT DARWIN



2.1  Biografi Charles Robert Darwin (1809-1882)
Charles Robert Darwin adalah ahli biologi, geologi dan ekologi Inggris, penemu teori evolusi, pengarang, penyelidik, dan peneliti alam. Ia lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, pada tanggal 12 Februari 1809 dan meninggal di Down pada tanggal 19 April 1882 pada umur 73 tahun. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang kaya, Robert Darwin dan Susannah Wedgwood. Kakeknya, Erasmus Darwin dari pihak ayah dan Josiah Wedgwood dari pihak ibunya. Keduanya berasal dari keluarga Inggris terkemuka, keluarga Darwin-Wedgwood yang mendukung gereja Unitarian, anak perempuan Josiah Wedgwood, pembuat barang-barang tembikar yang terkenal.

(Gambar 1. Charles Robert Darwin)
Ketika Darwin berumur 8 tahun, ibunya meninggal. Ia lalu diasuh kakak perempuannya yang bernama Carolin. Carolin mendidik Darwin menjadi anak yang suka menolong sesama. Ketika itu Darwin suka melamun dan bohong kecil. Kegemarannya mengumpulkan benda-benda seperti cap, sejenis perangko, batu-batuan dan benda-benda yang terbuat dari logam. Pada umur 9 tahun ia masuk SD di Shrewsbury. Tapi, seperti Edison, ia membenci semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Maka ia termasuk anak orang kaya yang bodoh atau anak bodoh yang kelak jadi termasyhur di seluruh dunia. Pada umur 16 tahun Darwin dimarahi ayahnya. Kata ayahnya, "Kau bersekolah tapi malas belajar. Yang kau utamakan hanya berburu dan menangkap tikus. Yang kau perlihatkan hanya anjing. Kau hanya membuat malu orang tua. Seharusnya kau merasa malu juga".
Karena orang tuanya kaya dan terpandang, Darwin meskipun bodoh dapat masuk Universitas Edinburgh jurusan kedokteran. Di sini pun ia tidak mau belajar. Waktunya ia habiskan untuk bermain-main di pantai. Ia mengumpulkan bintang-binatang laut seperti kepiting, rajungan, dan kerang. Ia sering ikut para nelayan mengumpulkan kerang mutiara. Kadang-kadang ia menguliti burung dan mengisinya dengan kapas, lalu mengeringkannya. Tentu saja kuliahnya gagal. Karena gagal ia pindah ke Cambridge supaya belajar jadi pendeta. Di sini ia terpaksa banyak membaca Alkitab. Ia berkenalan dengan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta, tumbuhan, hewan, dan manusia, menurut Alkitab. Setiap kali Tuhan bersabda, terciptalah apa yang disabdakannya. Di dalam otak Darwin mulai timbul pertanyaan semacam ini, "Benarkah manusia tercipta dengan tiba-tiba?"  Tapi hampir seluruh waktunya ia hamburkan untuk naik kuda dan berburu. Akibatnya kuliahnya gagal lagi. Untunglah ia berkenalan dengan John Stevens Henslow, professor botani, yang mendidik Darwin  menjadi pencinta biologi.
Pada tahun 1831 pada umur 22 tahun, Darwin mendapat tugas ikut ekspedisi pelayaran Kapal Beagle yang akan menyelidiki keadaan pantai dan laut. Kapal itu kemudian berlayar  ke Patagonia, Tierra del Fuego, Chile, Peru, Brazil, Argentina, Kepulauan Galapagos, pulau-pulau lain di Samudra Pasifik, Selandia Baru, Australia, Afrika Selatan. Kapal itu mengadakan perjalanan selama 5 tahun. Waktu menginjakkan kaki di kapal, Darwin masih berotak keledai dan belum tahu apakah ilmu pengetahuan itu. Tapi sepulangnya dari berlayar ia telah menjadi pengarang, ahli geologi, ahli botani, ahli zoologi kaliber internasional yang paling keras kepala. Karenan selama di kapal, ia belajar dan mencatat. Ia mempelajari buku  Prinsip-prinsip  Geologi  karya Charles Lyell.  Hasil obervasi dan koleksinya ia jadikan buku dengan judul Catatan Harian  tentang riset di Bidang Geologi dan Biologi di Berbagai Negara yang  Dikunjungi  Kapal  Beagle, 1832- 1836 (1839).  Tapi buku Darwin  yang paling masyhur adalah On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life  ("Asal-Usul Spesies melalui Seleksi Alam atau Pelestarian Ras-Ras Pilihan dalam Perjuangan untuk Mempertahankan Hidup.")
Dalam pelayaran kapal Beagle yang berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik. Di Chili ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah, teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni. Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya, mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan sementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya memengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.
Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin. Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi keluarganya di Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat menjadi seorang ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modern yang telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik yang ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 Oktober dan memperkenalkannya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian daripadanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell yang antusias, Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan sedang menaik. Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse. Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin sebagai "wren", burung-burung hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telha mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana masing-masing spesies itu berasal.
Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah cendikiawan yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang miskin Whig Malthus. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka akan teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin, dan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang yang telah punah itu terkait dengan spesies-spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat yang sama ia berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya yang telah dimulainya di atas Beagle. Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang koleksinya yang diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), dan Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar £1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia dan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya yang rahasia tentang transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura dan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang berlainan dalam cara yang berbeda-beda.
Di bawah tekanan untuk menata Zoologi dan mengoreksi naskah-naskah untuk Journal-nya, kesehatan Darwin mengalami kemunduran. Pada 20 September 1837 ia menderita "jantung yang berdebar-debar" dan pergi ke daerah pedesaan untuk memulihkan kesehatannya. Ia mengunjungi Maer Hall tempat bibinya yang invalid diasuh oleh anak perempuannya yang tetap melajang, Emma Wedgwood, dan menghibur sanak keluarganya dengan cerita-cerita mengenai perjalanannya. Pamannya, Jos menunjukkan sebuah tempat di tanah di mana cinders menghilang di bawah loam dan mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan cacing tanah. Darwin memperoleh gagasan untuk sebuah percakapan yang disampaikannya kepada Perhimpunan Geologis pada 1 November, tentang topik yang sangat biasa tentang cacing tanah. Ia telah menghindari jabatan-jabatan resmi yang dapat menyita waktunya yang berharga, namun pada Maret itu, Whewell telah merekrutnya sebagai Sekretaris dari Perhimpunan Geologis. Sakitnya membuat Darwin beristirahat dari tekanan pekerjaan, dan ia pergi melakukan penelitian geologi di Skotlandia. Dalam udara yang cerah ia mengunjungi Glen Roy untuk melihat fenomena yang dikenal sebagai "jalan-jalan" yang - secara keliru - disebutnya sebagai pantai-pantai yang menaik.
Karena khawatir akan kritik dari kaum ilmuwan dan agamawan, Darwin menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan teori-teori evolusinya, dan pada umumnya secara rahasia.
Darwin sudah lama berpikir tentang evolusi ide; bahwa semua species berhubungan satu sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui mutasi spesies baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisan-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan memengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang terkait dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, dan gagasan tentang "hukum seleksi alam" (Natural Selection). Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan disempurnakan", dan menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.
Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di antara para pendeta yang juga adalah kaum naturalis. Secara keuangan ia cukup mapan dengan penghasilan pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukannya, menuliskan temuan-temuan dan teori-teorinya, dan mengawasi persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi yang menggambarkan koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka waktu yang lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan penyangkalan terhadap Tuhan serta dengan para agitator demokratis di Britania yang berusaha menggulingkan masyarakat. Jadi, penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya. Darwin melakukan banyak percobaan dengan tanaman dan melakukan berbagai konsultasi dengan para peternak binatang, termasuk peternak burung merpati dan babi, sambil berusaha menemukan jawaban-jawaban yang kuat terhadap semua argumen yang diantisipasinya ketika ia menyajikan teorinya di muka umum.
Ketika laporan FitzRoy diterbitkan pada Mei 1839, Jurnal dan Catatan-catatan Darwin mendapatkan sambutan hangat. Belakangan pada tahun yang sama, tulisan itu diterbitkannya sendiri, laku keras dan kini dikenal sebagai The Voyage of the Beagle (Pelayaran Beagle).
Origin of Species title page.jpg

(Gambar 2. On the Origin of Species edisi tahun 1859)

Didalam buku ini termuat ajaran Darwin mengenai pokok–pokok evolusi yaitu:
1. Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masa silam, dengan proses penurunan dengan modifikasi yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup;
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam, yang mana seleksi alam menyebabkan kecocokan antara organism dengan lingkungannya.
Darwin menulis ide tentang evolusi di buku Asal-usul Spesies (The Origin of Species) yang menjelaskan teori evolusi. Pada mulanya, Darwin sungkan untuk menerbitkan hasil pemikiran dan hasil observasinya yang sangat radikal, terutama pada zaman itu, Inggris pada zaman Victoria. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan ide ini dan hanya berbicara dengan teman sekerja yang dipercayanya. Darwin juga mengemukakan pendapatnya dengan menyertakan bukti–bukti dan alasan yang menunjang pendapatnya.
Salah satu motivasi Darwin untuk pada akhirnya menerbitkan buku ini adalah dorongan dari Alfred Russel Wallace. Wallace sendiri juga menulis tentang ide serupa dan mengirimkannya ke Darwin. Darwin dinasehatkan untuk secepatnya menyelesaikan tulisannya. Pada tahun 1859, buku The Origin of Species diterbitkan dan,secara tidak diduga, menjadi laku keras dan kontroversial.
Walaupun Darwin tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan, bukunya mendapat tantangan keras, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat, terutama pihak gereja. Di periode yang sulit ini, Darwin didampingi oleh salah satu kawan setianya, Thomas Huxley, yang dijuluki "Darwin Bulldog". Secara jitu dan tajam, Huxley membela Darwin teori dari serangan-serangan. Salah satu episode yang terkenal ialah debat antara Huxley dengan Bishop Samuel Wilberforce.

2.2  Pemikiran dan Pandangan Filsafat Sejarah Menurut Charles Robert Darwin
Darwin merupakan tokoh yang mengemukakan teori evolosi dan dapat diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Pendapatnya tentang evolusi tertuang dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Pendapat Darwin dapat diterima dalam dunia ilmu pengetahuan karena Darwin menyertakan bukti-bukti atau fakta yang mendukung teorinya.
Teori evolusi merupakan sebuah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafatfilsafat materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke19. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor-faktor materi. Karena menolak penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan tetapi dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan sebuah kehendak yang mengatur di mana pun ia menemukan keteraturan. Filsafat materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia ini , memunculkan "teori evolusi" dipertengahan abad ke19.
Khayalan Darwin Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup,terutama jenisjenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burungburung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap lingkungan".

(Gambar 3. Variasi Burung Finch dari satu nenek moyang)

Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun, tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individuindividu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik , akan menurunkan sifatsifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifatsifat yang menguntungkan ini lamakelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal usul "sifatsifat yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu.
Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini, yang berevolusi dari nenek moyang yang mirip dengan kera.
(Gambar 4. Evolusi Manusia)

Semua makhluk hayati tumbuh dan berkembang secara evolutif dan divergen. Proses evolusinya tidak bertujuan, karena proses evolusi itu berjalan secara alami. Darwin menamakan proses ini "Evolusi melalui seleksi alam". Ia mengira telah menemukan "Asal usul spesies": suatu spesies berasal dari spesies lain.
Unsur dan mekanisme dalam hukum seleksi alam ialah; (Adaptation, struggle for life, the survival of the fittest). (1) Adaptation; merupakan proses penyesuaian terhadap lingkungan, seperti yang telah dicontohkan sebelumnya, seperti yang terjadi variasi pada paruh burung Fich, yang disesuaikan dengan mkanannya. (2) Struggle for life; perjuangan mempertahanan hidup. Yang berkaitan dengan (3) The survival of the fittest; yang berarti Yang Terkuatlah yang Bertahan Hidup. Contohnya seperti perjuangan hidup jerapah yang menurut Darwin dulu Jerapah ada yang berleher panjang maupun berleher pendek, dan yang dapat bertahan hidup adalah jerapah yang berleher panjang, karena lebih muda meraih daun di pohon tinggi.
(Gambar 5. Seleksi alam yang terjadi pada jerapah menurut Darwin)

Darwin memandang sejarah kehidupan seperti sebuah pohon, dengan banyak cabang dari batang bersama menuju ke ujung-ujung ranting termuda. Ujung ranting-ranting tersebut mencerminkan keanekaragaman organism yang ada saat ini. setiap percabangan pada pohon mencreminkan nenek moyang dari semua garis evolusi yang kemudian bercabang dari titik tersebut.

(Gambar 6. Pola atau Irama proses (gerak) sejarah ,emurut pemikiran Darwin (Evolitif-Divergen)).
Jadi, motor penggerak sejarah menurut Charles Darwin ini ialah Seleksi alam (Natural Selection). Yang tujuan sejarahnya tak bertujuan, Proses evolusinya tidak bertujuan, dikarenakan proses evolusi itu berjalan secara alami mengikuti hukum seleksi alam.
Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species By Means of Natural Selection pada tahun 1859. Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah. Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties of the Theory". Kesulitan- kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan organorgan rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuanpenemuan baru, tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut.
Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis sebelumnya, terutama seorang ahli biologi Perancis, Lamarck. Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciriciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis Lamarck tentang "pewarisan sifatsifat yang diperoleh "sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Sejak abad ke6, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam.
Pertentangan dari teori penciptaan pertama kali timbul dikalangan Kristen literalis yang tidak dapat menerima evolusi karena dianggap pertentangan dengan narasi kisah penciptaan  tujuh hari pada kita kejadian dalam perjanjian lama, namun belakangan muncul juga dikalangan islam misalnya penulis kenamaan dari turki yaitu Harun Yahya yang melakukan penolakan teori evolusi berdasarkan Al–Quran. Penyebab penolakan sebagian kalangan beragam atas disebabkan anggapan bahwa evolusi menghilangkan “peran tuhan” dalam penciptaan, atau bahkan. Kendati evolusi sebagai sains tidak bisa ikut campur persoalan tindakan Tuhan, yang berada dalam ranah keimanan dan diluar sains.
Hingga saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori evolusi Darwin, terutama mereka dari kalangan agama.
Secara ilmiah teori Darwin belum runtuh, sebelum ditemukannya buktibukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan tersebut.
Perkembangan tentang teori evolusi memang sangat menarik untuk diikuti. Darwin pun berpendapat bahwa berdasar polanya evolusi bersifat bertahap (Gradual), berdasarkan arah adaptasinya bersifat menyebar (Divergen) dan berdasar hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru. Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan penganut paham teori penciptaan Universal Creation, dengan berbagai dukungan dan pengkayaanpengkayaan. Jadi teori evolusi sendiri juga berevolusi, sehingga teori evolusi biologi yang dikenal dengan istilah Neo-Darwinian dan Modern Sintesis, bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah hasil pengkayaan menjadi cermin pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi ini. Dari sinipun dikenal berbagai istilah seperti berdasar kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum), berdasar arah adaptasi (evolusi divergen dan evolusi konvergen), berdasa polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasar skala produknya dikenal evolusi makro dan evolusi mikro.
Semenjak penerbitan buku Darwin “The Origin of Species”, evolusi mendapatkan banyak kritik dan menjadi tema yang kontroversial. Namun demikian, kontroversi ini pada umumnya berkisar dalam implikasi dari teori evolusi dibidang filsafat, sosial, dan agama. Didalam komunitas ilmuan, teori evolusi telah di terima secara luas dan tidak mendapat tentangan seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin, implikasi yang paling kontroversi adalah evolusi manusia. Banyak yang tidak menerima bahwa segala jenis makhluk hidup, termasuk manusia berasal dari proses alam. Aliran yang sering dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah penciptaan yang mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan secara terpisah, meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman aristoteles.
Namun demikian, Darwin adalah ilmuan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh meyoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan teori evolusi. Para ilmuan dan intelektual berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi Darwin, dan sebagai sisi gelap itu tidak hanya berlaku di amerika serikat. Seseorang penulis dari teori evolusi berdasarkan Al–Quran dan beliau juga mengemukakan kebenaran bahwa teori Darwin tidaklah ilmiah. Aliran yang sering dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah teori penciptaan, yang mempercayai secara terpisah (tidak ada kesamaan leluhur, atau bahwa satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari makhluk hidup lain). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar