PANDANGAN DAN PEMIKIRAN FILSAFAT SEJARAH SPEKULATIF PADA
ABAD MODEREN MENURUT CHARLES ROBERT DARWIN
2.1
Biografi Charles Robert Darwin (1809-1882)
Charles Robert Darwin adalah ahli
biologi, geologi dan ekologi Inggris, penemu teori evolusi, pengarang,
penyelidik, dan peneliti alam. Ia lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris,
pada tanggal 12 Februari 1809 dan meninggal di Down pada tanggal 19 April 1882
pada umur 73 tahun. Ia adalah anak
kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang kaya, Robert Darwin dan Susannah Wedgwood. Kakeknya, Erasmus Darwin dari pihak ayah dan Josiah Wedgwood dari pihak ibunya. Keduanya berasal dari keluarga Inggris terkemuka, keluarga Darwin-Wedgwood
yang mendukung gereja Unitarian, anak perempuan Josiah
Wedgwood, pembuat barang-barang tembikar yang terkenal.
(Gambar 1. Charles Robert Darwin)
Ketika Darwin berumur 8 tahun,
ibunya meninggal. Ia lalu diasuh kakak perempuannya yang bernama Carolin.
Carolin mendidik Darwin menjadi anak yang suka menolong sesama. Ketika itu
Darwin suka melamun dan bohong kecil. Kegemarannya mengumpulkan benda-benda
seperti cap, sejenis perangko, batu-batuan dan benda-benda yang terbuat dari
logam. Pada umur 9 tahun ia masuk SD di Shrewsbury. Tapi, seperti Edison, ia
membenci semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Maka ia termasuk anak
orang kaya yang bodoh atau anak bodoh yang kelak jadi termasyhur di seluruh
dunia. Pada umur 16 tahun Darwin dimarahi ayahnya. Kata ayahnya, "Kau
bersekolah tapi malas belajar. Yang kau utamakan hanya berburu dan menangkap
tikus. Yang kau perlihatkan hanya anjing. Kau hanya membuat malu orang tua.
Seharusnya kau merasa malu juga".
Karena orang tuanya kaya dan
terpandang, Darwin meskipun bodoh dapat masuk Universitas Edinburgh jurusan
kedokteran. Di sini pun ia tidak mau belajar. Waktunya ia habiskan untuk
bermain-main di pantai. Ia mengumpulkan bintang-binatang laut seperti kepiting,
rajungan, dan kerang. Ia sering ikut para nelayan mengumpulkan kerang mutiara.
Kadang-kadang ia menguliti burung dan mengisinya dengan kapas, lalu
mengeringkannya. Tentu saja kuliahnya gagal. Karena gagal ia pindah ke
Cambridge supaya belajar jadi pendeta. Di sini ia terpaksa banyak membaca
Alkitab. Ia berkenalan dengan bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta,
tumbuhan, hewan, dan manusia, menurut Alkitab. Setiap kali Tuhan bersabda,
terciptalah apa yang disabdakannya. Di dalam otak Darwin mulai timbul pertanyaan
semacam ini, "Benarkah manusia tercipta dengan tiba-tiba?" Tapi
hampir seluruh waktunya ia hamburkan untuk naik kuda dan berburu. Akibatnya
kuliahnya gagal lagi. Untunglah ia berkenalan dengan John Stevens Henslow,
professor botani, yang mendidik Darwin menjadi pencinta biologi.
Pada tahun 1831 pada umur 22 tahun,
Darwin mendapat tugas ikut ekspedisi pelayaran Kapal Beagle yang akan menyelidiki keadaan pantai dan laut. Kapal itu
kemudian berlayar ke Patagonia, Tierra del Fuego, Chile, Peru, Brazil,
Argentina, Kepulauan Galapagos, pulau-pulau lain di Samudra Pasifik, Selandia
Baru, Australia, Afrika Selatan. Kapal itu mengadakan perjalanan selama 5
tahun. Waktu menginjakkan kaki di kapal, Darwin masih berotak keledai dan belum
tahu apakah ilmu pengetahuan itu. Tapi sepulangnya dari berlayar ia telah
menjadi pengarang, ahli geologi, ahli botani, ahli zoologi kaliber
internasional yang paling keras kepala. Karenan selama di kapal, ia belajar dan
mencatat. Ia mempelajari buku Prinsip-prinsip Geologi karya Charles
Lyell. Hasil obervasi dan koleksinya ia jadikan buku dengan judul Catatan
Harian tentang riset di Bidang Geologi dan Biologi di Berbagai Negara
yang Dikunjungi Kapal Beagle, 1832- 1836 (1839). Tapi
buku Darwin yang paling masyhur adalah On the Origin of Species by Means of Natural Selection,
or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life ("Asal-Usul Spesies melalui Seleksi Alam atau Pelestarian Ras-Ras
Pilihan dalam Perjuangan untuk Mempertahankan Hidup.")
Dalam
pelayaran kapal Beagle yang berlangsung
lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani
daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik
masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah
besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini
mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah
seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan
karunianya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di
kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles
Lyell, Principles of Geology
(Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai
akibat dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis
surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah
"seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran
dari lapisan tipis (shingle) yang
terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik. Di Chili ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa
tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam,
sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah
punah, teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi
ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan
spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang
terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke
Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga
berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni.
Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah
binatang-binatang yang sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak
percaya, mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah
bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan sementara dalam
edisi pertama dari The
Voyage of the Beagle (Pelayaran
di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles
Lyell tentang "pusat-pusat
ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia
mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk
evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil
burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi
untuk tujuan-tujuan yang berbeda."
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra
del Fuego. Mereka telah diberadabkan di
Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak
"liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para
misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun
mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab.
Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di
tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh
para kolonis Inggris di Tasmania
meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang
lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat
manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini
oleh teman-temannya kaum agamawan.
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia
mendapat demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan
Andes ke Valparaíso, ia jatuh
sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin
berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung
berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini
khususnya memengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya
ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian
mengenai teorinya. Penyebab penyakit
Darwin tidak diketahui pada masa
hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi
baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit
Chagas karena gigitan serangga, yang
menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara
lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit
Ménière.
Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan
kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan
salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin. Ketika Beagle
kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi
keluarganya di Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat
menjadi seorang ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin
pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang
tanaman-tanaman modern yang telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin
berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik yang ada untuk menggambarkan
koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles
Lyell yang sangat bersemangat
menemui Darwin pada 29 Oktober dan
memperkenalkannya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi
tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan
Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan
besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian daripadanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah. Hal ini
meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell yang antusias, Darwin
menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan
Geologis London pada 4
Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan sedang menaik.
Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya
kepada Perhimpunan
Zoologis London. Binatang-binatang mamalia
itu diambil oleh George
R. Waterhouse. Meskipun burung-burung itu
kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin
sebagai "wren", burung-burung hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya di Beagle
termasuk FitzRoy juga telha mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat
dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau
mana masing-masing spesies itu berasal.
Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah cendikiawan yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya
dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk
sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet
Martineau adalah seorang penulis yang
cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum
orang miskin Whig Malthus. Kalangan
ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan
Radikal. Darwin lebih suka akan
teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun
gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus
membenarkan agama dan tatanan sosial.
Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis
untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil
Darwin, dan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang
yang telah punah itu terkait dengan spesies-spesies dari yang ada sekarang di
tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota
Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan
tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai
bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini
ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat
yang sama ia berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya
yang telah dimulainya di atas Beagle.
Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli
tentang koleksinya yang diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of
the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), dan
Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar £1,000
dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya
sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia dan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya
yang rahasia tentang transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura dan telah
menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang berlainan dalam cara yang
berbeda-beda.
Di bawah tekanan untuk menata Zoologi dan mengoreksi
naskah-naskah untuk Journal-nya, kesehatan Darwin mengalami kemunduran.
Pada 20 September 1837 ia menderita "jantung yang berdebar-debar" dan pergi ke
daerah pedesaan untuk memulihkan kesehatannya. Ia mengunjungi Maer Hall tempat bibinya yang invalid diasuh oleh anak perempuannya yang tetap
melajang, Emma Wedgwood, dan menghibur sanak keluarganya dengan cerita-cerita mengenai
perjalanannya. Pamannya, Jos menunjukkan sebuah tempat di tanah di mana cinders menghilang di
bawah loam dan mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan cacing tanah. Darwin
memperoleh gagasan untuk sebuah percakapan yang disampaikannya kepada
Perhimpunan Geologis pada 1
November, tentang topik yang sangat
biasa tentang cacing tanah. Ia telah menghindari jabatan-jabatan resmi yang
dapat menyita waktunya yang berharga, namun pada Maret itu, Whewell telah
merekrutnya sebagai Sekretaris dari Perhimpunan Geologis. Sakitnya membuat
Darwin beristirahat dari tekanan pekerjaan, dan ia pergi melakukan penelitian
geologi di Skotlandia. Dalam udara yang cerah ia mengunjungi Glen Roy untuk melihat fenomena yang dikenal sebagai "jalan-jalan"
yang - secara keliru - disebutnya sebagai pantai-pantai yang menaik.
Karena khawatir akan kritik dari kaum ilmuwan dan agamawan, Darwin
menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan teori-teori evolusinya, dan pada
umumnya secara rahasia.
Darwin sudah lama berpikir tentang evolusi ide; bahwa semua species
berhubungan satu sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan
melalui mutasi spesies baru
muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses itu
terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisan-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat
bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan,
sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan
makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin
menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia menulis: "Manusia
cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk
bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan
seleksi alam akan memengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini."
Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang
terkait dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang,
dan gagasan tentang "hukum
seleksi alam" (Natural Selection). Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri
seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari
varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap
bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan
disempurnakan", dan menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling
indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.
Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di
antara para pendeta yang juga adalah kaum naturalis. Secara keuangan ia cukup
mapan dengan penghasilan pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang
harus dilakukannya, menuliskan temuan-temuan dan teori-teorinya, dan mengawasi
persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi yang menggambarkan
koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka waktu yang lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan penyangkalan terhadap Tuhan serta dengan para
agitator demokratis di Britania yang berusaha menggulingkan masyarakat. Jadi,
penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya. Darwin melakukan banyak
percobaan dengan tanaman dan melakukan berbagai konsultasi dengan para peternak
binatang, termasuk peternak burung merpati dan babi, sambil berusaha menemukan
jawaban-jawaban yang kuat terhadap semua argumen yang diantisipasinya ketika ia
menyajikan teorinya di muka umum.
Ketika laporan FitzRoy diterbitkan pada Mei 1839, Jurnal dan
Catatan-catatan Darwin mendapatkan sambutan hangat. Belakangan pada tahun
yang sama, tulisan itu diterbitkannya sendiri, laku keras dan kini dikenal
sebagai The
Voyage of the Beagle (Pelayaran
Beagle).
Didalam buku ini termuat ajaran Darwin mengenai pokok–pokok evolusi
yaitu:
1. Bahwa
makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masa silam,
dengan proses penurunan dengan modifikasi yang menyebabkan keanekaragaman
makhluk hidup;
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam,
yang mana seleksi alam menyebabkan kecocokan antara organism dengan lingkungannya.
Darwin menulis ide tentang evolusi di buku Asal-usul
Spesies (The Origin of Species)
yang menjelaskan teori evolusi. Pada mulanya, Darwin sungkan untuk menerbitkan
hasil pemikiran dan hasil observasinya yang sangat radikal, terutama pada zaman
itu, Inggris pada zaman Victoria. Selama
bertahun-tahun, ia menyimpan ide ini dan hanya berbicara dengan teman sekerja
yang dipercayanya. Darwin juga mengemukakan pendapatnya dengan menyertakan bukti–bukti dan alasan yang menunjang pendapatnya.
Salah satu motivasi Darwin untuk pada akhirnya menerbitkan buku ini
adalah dorongan dari Alfred Russel Wallace. Wallace sendiri juga menulis tentang ide serupa dan mengirimkannya ke
Darwin. Darwin dinasehatkan untuk secepatnya menyelesaikan tulisannya. Pada
tahun 1859, buku The Origin of Species diterbitkan dan,secara tidak
diduga, menjadi laku keras dan kontroversial.
Walaupun Darwin tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan,
bukunya mendapat tantangan keras, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat,
terutama pihak gereja. Di periode yang sulit ini, Darwin didampingi oleh salah
satu kawan setianya, Thomas Huxley, yang dijuluki "Darwin Bulldog". Secara jitu dan tajam,
Huxley membela Darwin teori dari serangan-serangan. Salah satu episode yang
terkenal ialah debat antara Huxley dengan Bishop Samuel
Wilberforce.
2.2
Pemikiran dan Pandangan Filsafat Sejarah Menurut
Charles Robert
Darwin
Darwin
merupakan tokoh yang mengemukakan teori evolosi dan dapat diterima oleh dunia
ilmu pengetahuan. Pendapatnya tentang evolusi tertuang dalam bukunya yang
berjudul On the Origin of Species by
Means of Natural Selection. Pendapat Darwin dapat diterima dalam dunia ilmu
pengetahuan karena Darwin menyertakan bukti-bukti atau fakta yang mendukung
teorinya.
Teori evolusi merupakan sebuah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitan
filsafat‐filsafat materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke‐19. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paham
materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor-faktor materi. Karena menolak penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu,
hidup ataupun tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan tetapi dari sebuah
peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga mampu
memahami keberadaan sebuah kehendak yang mengatur di mana pun ia menemukan
keteraturan. Filsafat materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik
paling mendasar akal manusia ini , memunculkan "teori evolusi"
dipertengahan abad ke‐19.
Khayalan Darwin Orang yang mengemukakan teori
evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis
amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi
pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan
mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup,terutama
jenis‐jenis burung
finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung‐burung tersebut disebabkan oleh adaptasi
mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal
usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap
lingkungan".
(Gambar
3. Variasi Burung Finch dari satu nenek moyang)
Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan,
tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain
akibat kondisi alam. Hipotesis
Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun, tetapi
kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan
para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa
individu‐individu
yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik , akan menurunkan
sifat‐sifat
mereka kepada generasi berikutnya. Sifat‐sifat yang menguntungkan ini lama‐kelamaan
terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali
berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal usul "sifat‐sifat
yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu.
Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini,
yang berevolusi dari nenek moyang yang mirip dengan kera.
(Gambar
4. Evolusi Manusia)
Semua makhluk hayati tumbuh dan berkembang secara evolutif dan divergen.
Proses evolusinya tidak bertujuan, karena proses evolusi itu berjalan secara
alami. Darwin menamakan proses ini "Evolusi melalui seleksi alam". Ia
mengira telah menemukan "Asal usul spesies": suatu spesies berasal
dari spesies lain.
Unsur dan mekanisme dalam hukum seleksi alam ialah; (Adaptation, struggle for life, the survival
of the fittest). (1) Adaptation;
merupakan proses penyesuaian terhadap lingkungan, seperti yang telah
dicontohkan sebelumnya, seperti yang terjadi variasi pada paruh burung Fich,
yang disesuaikan dengan mkanannya. (2) Struggle
for life; perjuangan mempertahanan hidup. Yang berkaitan dengan (3) The survival of the fittest; yang
berarti Yang
Terkuatlah yang Bertahan Hidup. Contohnya seperti perjuangan hidup jerapah yang
menurut Darwin dulu Jerapah ada yang berleher panjang maupun berleher pendek,
dan yang dapat bertahan hidup adalah jerapah yang berleher panjang, karena
lebih muda meraih daun di pohon tinggi.
(Gambar 5.
Seleksi alam yang terjadi pada jerapah menurut Darwin)
Darwin memandang sejarah kehidupan seperti sebuah pohon, dengan
banyak cabang dari batang bersama menuju ke ujung-ujung ranting termuda. Ujung
ranting-ranting tersebut mencerminkan keanekaragaman organism yang ada saat
ini. setiap percabangan pada pohon mencreminkan nenek moyang dari semua garis
evolusi yang kemudian bercabang dari titik tersebut.
(Gambar
6. Pola atau Irama proses (gerak) sejarah ,emurut pemikiran Darwin (Evolitif-Divergen)).
Jadi, motor penggerak sejarah menurut Charles Darwin ini ialah
Seleksi alam (Natural Selection).
Yang tujuan sejarahnya tak bertujuan, Proses evolusinya tidak bertujuan,
dikarenakan proses evolusi itu berjalan secara alami mengikuti hukum seleksi alam.
Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species By Means of Natural
Selection pada tahun 1859. Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak
masalah. Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties of the Theory". Kesulitan- kesulitan ini terutama
pada catatan fosil dan organ‐organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin
dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap
kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan‐penemuan
baru, tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang
sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut.
Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi
evolusionis sebelumnya, terutama seorang ahli biologi Perancis, Lamarck.
Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri‐ciri yang
mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya,
sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang
yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka
sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan
yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis
Lamarck tentang "pewarisan sifat‐sifat yang diperoleh "sebagai faktor yang menyebabkan makhluk
hidup berevolusi. Sejak abad ke‐6, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam.
Pertentangan dari teori penciptaan pertama
kali timbul dikalangan Kristen literalis yang tidak dapat menerima evolusi
karena dianggap pertentangan dengan narasi kisah penciptaan tujuh hari pada kita kejadian dalam
perjanjian lama, namun belakangan muncul juga dikalangan islam misalnya penulis
kenamaan dari turki yaitu Harun Yahya yang melakukan penolakan teori evolusi berdasarkan
Al–Quran. Penyebab penolakan sebagian kalangan beragam atas disebabkan anggapan
bahwa evolusi menghilangkan “peran tuhan” dalam penciptaan, atau bahkan. Kendati evolusi sebagai sains tidak bisa ikut campur persoalan tindakan Tuhan, yang berada dalam ranah keimanan dan diluar sains.
Hingga saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori evolusi Darwin, terutama mereka dari kalangan agama. Secara ilmiah teori Darwin belum runtuh, sebelum ditemukannya bukti‐bukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan tersebut.
Hingga saat ini banyak kalangan masih meragukan kebenaran teori evolusi Darwin, terutama mereka dari kalangan agama. Secara ilmiah teori Darwin belum runtuh, sebelum ditemukannya bukti‐bukti empiris yang bertentangan dengan kesimpulan tersebut.
Perkembangan tentang teori evolusi memang sangat menarik untuk
diikuti. Darwin pun berpendapat bahwa berdasar polanya evolusi bersifat bertahap
(Gradual), berdasarkan arah
adaptasinya bersifat menyebar (Divergen)
dan berdasar hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru. Dalam
perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan
agama, dan penganut paham teori penciptaan Universal Creation, dengan berbagai
dukungan dan pengkayaan‐pengkayaan. Jadi teori evolusi sendiri juga berevolusi, sehingga teori
evolusi biologi yang dikenal dengan istilah Neo-Darwinian dan Modern Sintesis,
bukanlah murni seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah hasil
pengkayaan menjadi cermin pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar
teori evolusi ini. Dari sinipun dikenal berbagai istilah seperti berdasar
kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum), berdasar arah adaptasi
(evolusi divergen dan evolusi konvergen), berdasa polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi
saltasi) dan berdasar skala produknya dikenal evolusi makro dan evolusi mikro.
Semenjak penerbitan buku Darwin “The Origin of Species”, evolusi mendapatkan banyak kritik dan
menjadi tema yang kontroversial. Namun demikian, kontroversi ini pada umumnya berkisar
dalam implikasi dari teori evolusi dibidang filsafat, sosial, dan agama. Didalam
komunitas ilmuan, teori evolusi telah di terima secara luas dan tidak mendapat
tentangan seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin, implikasi yang paling kontroversi adalah
evolusi manusia. Banyak yang tidak menerima bahwa segala jenis makhluk hidup, termasuk
manusia berasal dari proses alam. Aliran yang sering dianggap berlawanan dengan
teori evolusi adalah penciptaan yang mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala
jenisnya diciptakan oleh Tuhan secara terpisah, meskipun teori evolusi selalu
diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah
berakar sejak zaman aristoteles.
Namun demikian, Darwin adalah ilmuan pertama
yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi
yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh meyoritas masyarakat sains
sebagai teori terbaik dalam menjelaskan teori evolusi. Para ilmuan dan intelektual berani
mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi Darwin, dan sebagai sisi gelap itu
tidak hanya berlaku di amerika serikat. Seseorang penulis dari teori evolusi
berdasarkan Al–Quran dan beliau juga mengemukakan kebenaran bahwa teori Darwin
tidaklah ilmiah. Aliran yang sering dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah teori penciptaan, yang mempercayai secara terpisah (tidak ada kesamaan leluhur, atau bahwa
satu jenis makhluk hidup tidak diturunkan dari makhluk hidup lain).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar