Rabu, 29 Oktober 2014

MASUKNYA PAHAM KOMUNIS DAN PERKEMBANGANNYA DI CHINA


BAB 1. PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Paham atau ideologi Komunis merupakan suatu ajaran politik yg menganut Karl Marx dan Fredrich Engels, yg hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yg dikontrol oleh Negara. Seperti yang kita ketahui, di dunia ini terdapat beberapa ideologi yang mendominasi. Seperti ideologi liberalis, sosialis, dan komunis.
Pada awal abad ke 19, ideologi liberal dan komunis sangat memilki pengaruh pada dunia. Dimana diantara kedua ideologi tersebut saling mempengaruhi untuk mendapatkan simpati atau pengikutnya. Antara liberalis dan komunis sangat bertolak belakang dari segi sendi-sendi ajaran masing-masing. Karakter liberalis sangat menghargai kebebasan individu, sedangkan komunis mempunyai sistem yang bercirikan sentralistik.
Pada masa sekitar abad ke 19 kedua ideologi ini (liberal & komunis) di pakai atau dianut oleh dua negara adidaya yaitu Amerika memakai ideologi liberalis dan Rusia memakai ideologi komunis. Kedua negara ini sangat gencar mempengaruhi negara-negara berkembang untuk mengikuti paham mereka.Rusia sendiri melakukan pengaruhnya di sekitar eropa bagian timur hingga ke tiongkok atau sekarang disebut Republik Rakyat China. China pada saat itu masih dipimpin oleh kekaisaran dinasti Chiing yang pemerintahannya di kuasai oleh kepentingan orang asing.
Melihat keadaan seperti itu, para kaum nasionalis tidak senang dan marah, lalu terjadilah pemberontakan dan dinasti Chiing berhasil ditumbangkan oleh kaum nasionalis China. Akan tetapi setelah perebutan kekuasaan oleh kaum nasionalis berhasil, malah tejadi kekacauan sendiri oleh para kaum nasionalis. Dan pada saat terjadi kekacauan itu pengaruh komunis mulai masuk ke China.
Proses doktrinisasi komunis ke negeri China boleh dikatakan berjalan cukup cepat dan lancar. Pada awal proses masuknya komunisme di China dipelopori oleh tiga belas orang yang berkongres membentuk komunisme di China. Namun setelah itu mereka terpecah akibat dari perlawanan dan perbedaan pendapat dari masing-masing. Tinggalah Mao Zedong sendiri yang masih mempelajari dan mendalami ideologi tersebut.
Peran Mao Zedong dalam menumbuhkan dan mengembangkan ideologi komunis di Tiongkok sangat mempengaruhi berdirinya Partai Komunis China (PKC). Dan ia pula lah yang membawa China menuju gerbang kemerdekaan. Mao membangun ideologi komunisme dengan ide-ide dan gagasan-gagasanya yang dicoba di aktualisasikan ke dalam sendi-sendi politik dan sosial pada masyarakat China. Antara lain ajaran dia yaitu mengenai kontadiksi, lompatan jauh kedepan, dan revolusi kebudayaan.
Dari penjelasan di atas, maka dalam makalah ini penulis menyajikan penjelasan-penjelasan yang kredibel mengenai pengertian Paham Komunis sampai dengan awal datang dan berkembangnya paham Komunis di China.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,  maka kami akan membahas mengenai beberapa hal yang terangkum dalam rumusan masalah berikut ini :
1)      Apa pengertian dari paham komunis?
2)      Apa yang melatarbelakangi munculnya paham Komunis di Cina?
3)      Bagaimana proses masuk dan berkembangnya paham komunis di Cina?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan perumusan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1)   Untuk mengetahui pengertian dari paham komunis;
2)   Untuk mengetahui latarbelakang masuknya paham komunis di Cina;
3)   Untuk mengetahui proses masuk dan berkembangnya paham komunis di Cina.

1.4  Manfaat
Berdasarkan tujuan penulisan makalah yang sudah dipaparkan di atas, maka manfaat penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1)      Untuk menambah wawasan baru bagi para pembaca mengenai paham komunis;
2)      Untuk berbagi informasi mengenai proses awal masuk dan berkembangnya paham komunis di Cina;
3)      Sebagai tambahan atau perbandingan referensi bagi mahasiswa yang sedang mendalami tentang paham komunis;
4)      Sebagai tugas dari matakuliah Sejarah Asia Timur I kelas B, FKIP Sejarah Universitas Jember.



BAB 2. PEMBAHASAN




 2.1 Pengertian Paham Komunis
Paham atau ideologi Komunis merupakan suatu ajaran politik yg menganut Karl Marx dan Fredrich Engels, yg hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yg dikontrol oleh Negara. Ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekonomi yang kapitalalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan ideologi komunis yang bersifat doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme).
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksiinternal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata.
 Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi). Adapun ciri-ciri dari paham Komunis antar lain:
1)      Ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
2)      Sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi.
3)      Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.
4)      Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.
5)      Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertugas  membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah yang bertentangan dengan demokrasi
6)      Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.
7)      Perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi, dan pemerintah oleh diktator proletariat sangat diperlukann pada masa transisi.
8)      Pada masa transisi, dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih serta selanjutnya berada di bawah kontrol negara.
9)      Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan.

2.1.2 Kebaikan dan keburukan dari Ideologi Komunisme
Kebaikan dari ideologi komunisme menganggap semua orang itu sama, sehingga dalam ajarannya komunisme memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur dan masyarakat komunis tanpa kelas dan juga mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.
Karena ajarannya itu, banyak rakyat jelata yang miskin sangat tertarik untuk menganut ideologi komunisme tersebut.Hal itu bukan disebabkan karena propaganda ajarannya saja, tetapi juga karena tindakan-tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan material mereka. Contohnya RRC.
Republik Rakyat Cina berjumlah lebih dari 1,1 milyar. Kita tidak pernah dengar kelaparan dan ketelanjangan di Cina. Karena komunisme disana mampu memenuhi janji memakmurkan rakyat, komunisme di Cina laku. Namun, supaya tetap laku, komunisme Cina mengalami liberalisasi. Secara fisik dapat mencermati busana pemimpin RRC sekarang, bukan jas tutup lagi seperti Mao Zedong dan Chou En Lai, melainkan jas buka seperti Bill Clinton atau Antony Blair.
Dalam bidang ajaran, RRC juga mengadakan lilberalisasi, seperti merebaknya kebebasan beragama dan beribadah.Jadi komunisme asli tidak ada lagi. Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang menghargai manusia sebagai individu, tidak menghormati HAM, dan lain-lai.

 2.2 Latar Belakang masuknya Komunisme di Cina
Komunisme lahir pada awal abad ke-19 sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidak-adilan kepada kaum buruh dan pekerja yang hanya dijadikan robot produksi industri akibat kapitalisme. Kapitalisme dipandang hanya mementingkan kepentingan pemilik modal atau kaum borjuis dan mengesampingkan kesejahteraan para pekerja atau kaum proletar.
Karl Marx dan Friedrich Engels menulis Manifest der Kommunistischen pada tahun 1848 yang berisikan teori komunisme sebagai sebuah analisis pendekatan terhadap perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan. Komunisme sering dikaitkan dengan Marxisme. Tujuan dari faham komunisme ini adalah untuk menuju masyarakat yang sosialis atau masyarakat utopia.
 Komunisme menggunakan sistem sosialisme yang membatasi kepemilikan modal oleh individu. Semuanya harus dikuasai negara dengan alibi seluruhnya adalah milik rakyat dan untuk kepentingan rakyat secara merata. Komunisme disebut-sebut muncul dari pemikiran Vladimir Lenin. Pada tahun 1916, Lenin menganalisa dasar pemikiran imperialisme yang menjadikan dunia terbagi dalam kelas-kelas (kaya dan miskin, borjuis dan proletar) serta timbul eksploitasi terhadap pekerja oleh kaum pemilik modal demi keuntungan pribadi. Komunisme merupakan faham yang digunakan oleh parta-partai komunis di seluruh dunia.
Gerakan revolusi di Rusia merupakan buah dari pemikiran Lenin mengenai strategi untuk negara-negara terbelakang. Vladimir Lenin merupakan pimpinan dari kelompok Bolshevik yang merupakan golongan radikal dari partai Buruh Sosial Demokrat di Rusia. Mereka mendirikan Partai Komunis Rusia pada tahun 1912. Ia dan pengikutnya menginginkan perubahan yang revolusioner di Rusia dan semuanya harus dipimpin oleh pusat. Ia mengundang seluruh kaum revolusioner di Rusia pada waktu itu untuk mempengaruhi dan mengajak para buruh dan pekerja untuk ikut dalam proses revolusi keluar dari kapitalisme. Ini merupakan hal yang tidak mudah untuk menggalang masa karena rezim kepemimpinan Tsar Nikolai II pada masa itu merupakan rezim yang kuat dan ia menolak demokratisasi di Rusia.
Di bidang ekonomi industri saat itu sangat maju tetapi semua dibawah kekuasaan kaisar. Di negara-negara Eropa Barat terjadi revolusi borjuis dimana aturan-aturan monarki disubtitusi dengan aturan baru dari parlemen yang terpilih. Pertumbuhan ekonomi dan politik semakin meningkat dan para borjuis menjadi semankin berkuasa di Eropa. Tetapi hal tersebut tidak terjadi di Rusia, para borjuis Rusia lemah dalam ekonomi dan masih takut untuk bekerjasama dengan buruh dan pekerja. Dalam proses revolusi ini, Lenin menginginkan adanya keterlibatan seluruh pekerja dan petani untuk bersatu dalam menggulingkan Tsar dan melawan para petani kaya.
Ia kemudian menerapkan sistem perwakilan pekerja dan petani yang dipilih sendiri oleh mereka. Sistem ini mulai diterapkan pada tahun 1917 sebagai penanda revolusi Rusia atau Revolusi Bolshevik.
Menurut kaum Bolshevik, revolusi ini akan berhasil apabila para petani dan buruh penggarap lahan mengambil alih kontrol atau kepemilikan tanah dari para tuan tanah yang berkuasa. Lenin menganggap bahwa selama ini para petani miskin tidak sadar telah diperdaya, maka dari itu mereka perlu untuk mendukung revolusi ini agar nasib cepat berubah.  Mereka dapat menggunakan kekuasaan politik sebagai alat untuk mengambil alih kontrol tanah tersebut. Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917 merupakan penanda diterapkannya komunisme sebagai sebuah ideologi.
            “Sesuatu telah berubah seperti kita yang dulu kita katakan. Pelajaran yang di dapat dari revolusi telah menegaskan kebenaran penjelasan atau argumen-argumen kita. Pertama, dengan kaum tani melawan monarki, melawan tuan-tuan tanah, melawan pemikiran abad pertengahan atau mediavalism (dan untuk meningkatkan revolusi terhadap sisa-sisa borjuasi, demokratik borjuis). Kemudian bersama dengan kaum petani miskin, semi-proletariat, dan semua yang tereksploitasi, melawan kapitalisme, termasuk orang-orang kaya pedesaan, para tengkulak, lintah-darat, dan semuanya itu meningkatkan revolusi ke tahapan sosialis. Jika kita berusaha mendirikan sebuah “tembok cina” antara tahap pertama dan kedua, untuk memisahkan keduanya (tahap satu dan dua) dengan alasan selain tingkatan kesiapan proletariat dan tingkatan persatuan atau kesatuan dengan para petani, berarti sangat mendistorsi Marxisme, menjadikannya vulgar, memindahkan liberalisme ke tempatnya semula.” (Lenin:1918).
Komunisme di Cina berawal dari proyek Uni soviet untuk meyebarkan faham dan pengaruhnya ke negara-negara satelit disekitarnya. Revolusi Bolshevik ini kemudian seperti terulang kembali pada perang saudara yang terjadi di Tiongkok pada tahun 1949.
Awalnya, Soviet mendirikan Komunis Internasional di Shanghai. Dan pada tahun 1921, Partai Komunis Cina berdiri di negeri Tiongkok ini. Di Cina pada masa itu terdapat dua partai besar yaitu Partai Komunis Cina (PKC) yang dipimpin oleh Mao Zedong dan Partai Nasionalis Cina (PNC) atau Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai Shek. Partai Nasionalis Cina merupakan partai yang pendiri-pendirinya adalah orang-orang revolusioner Cina pertama yang ingin mendirikan Negara Republik Nasional Cina. Mereka menganut paham nasionalis. Sedangkan Partai Komunis Cina adalah partai yang dilatarbelakangi oleh revolusi Bolshevik. PKC menganut paham komunisme. Para intelektual Cina sangat tertarik pada keberhasilan revolusi Bolshevik di Rusia, maka dari itu mereka senang mempelajari buku-buku ajaran komunisme.
Pada awalnya kedua partai ini berkoalisi pada tahun 1923 dan mereka sepakat untuk menyatukan Cina. Ini merupakan strategi dari PKC karena mereka berfikir bahwa PNC adalah inti dari revolusi nasional Cina. Selama itu PNC percaya bahwa apabila seluruh kekuasaan masih di tangan PNC, maka komunis Rusia pasti bisa dimanfaatkan. Pada saat itu PNC menguasai Cina Selatan dan mereka juga ingin menguasai Cina Utara sehingga Cina dapat dipersatukan dalam Revolusi Nasional. Harapan tersebut mereka wujudkan dengan melakukan operasi militer yang dipimpin oleh Chiang Kai Shek. Beberapa daerah di Cina Utara berhasil dikuasai seperti Shanghai dan Nanjing. Setelah berhasil menguasai beberapa wilayah di Cina Utara, Chiang Kai Shek kemudian membantai beberapa kaum komunis yang dirasa mengancam. Sebenarnya Chiang Kai Shek sudah tidak menyukai kaum komunis sejak lama, ia sudah curiga dari awal saat terjadi koalisi. Peristiwa pembantaian komunis oleh PNC ini disebut dengan “Teror Putih”.
Mendengar hal tersebut, Stalin mengirimkan telegram pada PKC untuk segera melakukan tindakan pengamanan terhadap kaum komunis di Cina. Salah satu orang PKC yang ternyata nasionalis mendengar hal tersebut kemudia ia menganggap bahwa Soviet sebenarnya ingin menggagalkan revolusi nasional Cina dan menjadikannya negara Cina Komunis. Kemudian beliau keluar dari PKC dan bergabung kembali dengan PNC setelah memberitahukan hal ini pada Chiang Kai Shek yang akhirnya memutuskan hubungan kerjasama antara PNC dan PKC. Stalin menginstruksikan pada para petani untuk melanjutkan gerakan revolusioner merebut paksa tanah-tanah milik para tuan tanah di Cina. Namun, Chiang Kai Shek segera mengerahkan pasukannya untuk menangkap buruh-buruh yang membangkang serta menggeledah rumah-rumah yang dicurigai sebagai pusat pemimpin gerakan pemogokan dan sabotase. Lalu, Chiang Kai Shek menjadikan Nanjing sebagai ibukota dan markas besar PNC. Kegagalan PKC ini membuat pemimpinnya dihukum dan diangkatlah Mao Zedong sebagai Sekjen PKC yang baru.
Mulai bersatunya Cina di bawah PNC membuat Jepang khawatir dengan kedudukannya karena ia memiliki hak istimewa di jalur kereta api Manchuria Selatan yang ternyata telah dibongkar. Dengan alasan tersebut, kemudian Jepang menyerang pasukan Cina dan pada tahun 1932 mendirikan negara boneka Manchuguo. PKC berharap perang saudara dengan PNC berhenti dan mereka bisa bersatu melawan Jepang. Mao Zedong mengajak untuk memdirikan front persatuan nasional Cina anti Jepang dan bertujuan untuk mendirikan Republik Rakyat Cina agar dapat bersatu melawan Jepang.
 Pada saat Perang Dunia kedua, Jepang di serang oleh Amerika Serikat dengan bom atom yang dijatuhkan di kota Nagasaki dan Hiroshima. Kemudian, Uni Soviet juga turut menyerang pasukan Jepang yang berada di Manchuria. Jepang akhirnya menyerah dan berakhirlah perang dunia kedua. PNC dan PKC kemudian saling berlomba menduduki posisi yang ditinggalkan oleh Jepang. PNC kemudia meminta bantuan pada Amerika untuk mengirimkan pasukannya membantu PNC menguasai daerah-daerah di Cina Utara dan Manchuria. Namun Uni Soviet dan PKC telah menduduki Manchuria terlebih dahulu. Amerika yang tidak ingin berperang dengan Soviet beralibi bahwa mereka hanya membantu melucuti senjata pasukan Jepang dan memulangkan mereka. PNC yang merasa khawatir dengan tentara merah PKC, kemudian berunding dengan Mao Zedong untuk mempertimbangkan koalisi sebagai dasar kerjasama antara Nasionalis dengan Komunis. Tetapi kemudian PKC menolak.
Amerika yang bermaksud membantu, mengutus Jenderal George Marshall untuk menengahi permusuhan dan membuat ”Konferensi Nasional untuk Perundingan Politik” dengan wakil dari masing-masing partai untuk menyusun sebuah Undang-Undang Dasar Demokratis. Namun, bentrokan kembali terjadi di Manchuria antara tentara merah dengan tentara nasional. PKC dengan tentara merahnya berhasil menguasai sebagian besar Manchuria dan mengalahkan tentara nasional. Tidak tinggal diam, tentara nasional PNC pun menyerang balik dan berhasil menduduki sebagian besar daerah kekuasaan PKC. PNC kemudian mengadakan sidang Permusyawaratan Politik Nasional Cina dan menghasilkan Undang-Undang Dasar serta memilih Chiang Kai Shek sebagai presiden.
Chiang Kai Shek mulai menepatkan pasukan terbaiknya di Manchuria sebagai pusat industri. Di sisi lain, PKC tidak berdiam diri. Diam-diam mereka telah mempersiapkan tentara Merah yang tangguh selama setengah tahun. Perlahan tetapi pasti, Tentara Merah PKC menyerang kota-kota di Manchuria dan pada akhirnya berhasil menduduki seluruh kota di Manchuria. PNC yang lambat laun kehabisan tentara dan senjata kemudian berunding dengan PKC tetapi tidak dihiraukan.  
Pemerintahan Nasionalis kemudian jatuh dan mengungsi ke Taiwan. Setelah itu, PKC mulai sibuk membentuk Panitia Persiapan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Cina yang kemudian bersidang pada tanggal 21 sampai 30 September 1949. Dan pada tanggal 1 Oktober 1949 berdirilah Republik Rakyat Cina yang biasa kita sebut RRC. Hingga kini, kedua kubu yang berada di daratan Cina dengan yang berada di Taiwan masih saling berseteru.
Memang pada dasarnya, kedua kubu ini sulit untuk disatukan karena memiliki perbedaan ideologi yang sangat tajam. Meskipun masih menjadi bagian dari Republik Rakyat Cina (RRC), Taiwan sampai sekarang masih terus berusaha memisahkan diri dan berusaha mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain. Dalam paham komunisme, menurut saya, hanya ada dua kemungkinan yang dicapai melalui sistem sosialisnya. Menjadikan rakyat kaya secara keseluruhan atau menjadikan rakyat miskin seluruhnya.
Untuk menjadikan rakyat kaya atau berkecukupan secara merata, akan sangat rumit karena banyak faktor yang harus dibagi dan diperhitungkan secara pas. Sehingga, akan lebih mudah, melalui sistem ini negara menjadikan rakyat miskin secara merata.

 2.3 Awal Masuk dan Perkembangan Paham Komunis di Cina
2.3.1 Awal masuknya Paham Komunis di Cina
Perang Dunia I ternyata meruntuhkan sistem monarchi di Rusia. Czar Nicholas II diturunkan dari tahtanya dan dibunuh oleh kaum komunis pada tahun 1917. Untuk selanjutnya, Rusia menjadi Republik Sosialis (dikenal dengan sebutan Uni Soviet) dibawah pimpinan Lenin.Pada tahun 1919 Voischinski mendirikan sekolah untuk mempelajari komunisme di Shanghai.Pemerintah Uni Soviet mengirimkan Abram Adolf Joffe ke Beijing untuk mengadakan perundingan mengenai daerah – daerah ekstrateritorialiet dan pelabuhan – pelabuhan yang pernah dirampas Rusia dari Cina.
Uni Soviet menyatakan bahwa daerah – daerah itu dikembalikan pada Cina. Joffe tidak mendapat sambutan yang hangat di Beijing, sehingga akhirnya ia beralih kepada pemerintahan Guo Min Dang Selatan.
Pada pertengahan tahun 1918 seorang kepala perpustakaan dari Universitas Beijing bernama Li Da Jao mendirikan perhimpunan penelitian Marxisme. Anggota – anggota pertamanya seperti Mao Ze Dong ( seorang asisten Li Da Jao ), Qu Qiu Bai,dan Zhang Guo Tao, dikemudian hari menjadi tokoh – tokoh penting bagi partai Komunis Cina. Suatu peristiwa penting, yaitu berakhirnya Perang Dunia I Republik Cina yang formilnya mejadi peserta dalam Perang Dunia I tersebut dan berpihak kepada sekutu yang keluar sebagai pemenang, maka sudah sewajarnya kalau pihak Cina mengharapkan suatu bagian dari keuntungan yang diperolehnya.Pada awal tahun 1919 dilangsungkan konferensi Perdamaian di Paris. Pada tanggal 4 Mei 1919 yang kemudian dikenal dengan gerakan 4Mei.
Karena kecewa terhada para sekutunya, Gerakan ini diprakarsai oleh para mahasiswa yang mendapat sambutan hangat dari kaum cendekiawan dan kaum pengusaha Cina pada umumnya.Sentimen anti Barat dan anti Jepang itu berkembang menjadi anti imperialisme dan kolonialisme, sesuatu suasana politik yang sesuai dengan pasangnya gelombang komunisme para mahasiswa dan kaum cendekiawan yang pada ketika itu mencari jawaban mengenai perkembangan masyarakat dunia itu, menjadi terbawa oleh dan penalaran dialektika materialisme.
Dr. Sun Yat Sen menerima tawaran bantuan Joffe, namun ia berpendapat bahwa paham komunis tidak dapat diterapkan di Cina dan Joffe juga menyetujui pandangan ini, sebagaimana yang dituangkan dalam manifesto bersama tertanggal 26 Januari 1923. Joffe kembali mengulangi kesediaan Pemerintah Uni Soviet untuk mengembalikan wilayah – wilayah yang  dahulu pernah direbut dari Cina. Dengan demikian, terjalinlah hubungan antara pemerintah Guo Min Dang dengan Uni Soviet.Dua orang penasehat yang terkemuka yang dikririm ke Cina adalah Michael Borodin yang sangat berpengalaman dalam mengatur jalannya revolusi dan Jendral Blucher. Pada bulan Mei 1920 Chen Du Xiu yang sementara itu berkembang menjadi seorang sastrawan progresif mulai mendirikan Perhimpunan Pengkajian Marxisme di Shanghai.
Suasana yang hangat itu dimanfaatkan oleh Lenin dengan mengutus seorang kader dari Comintern ke Cina yang bernama Grigorii Voitinsky. Cina ia segera menghubungi Li Da Jao di Beijing maupun Chen Du Xiu di Shanghai. Maka Li Da Jao kemudian mendirikan sel komunisme di Beijing, sedangkan Chen Du Xiu mendirikan sel komunisme di Shanghai.Beberapa bulan kemudian secara berturut – turut Mao Ze Dong dan Dong Bi Wu juga mendirikan sel komunis di daerahnya masing – masing, yaitu dipropinsi Hu Nan dan Hu Bei.
Pada bulan Juni 1921 Lenin mengutus seorang kader Comintern lagi ke Cina, yaitu H.J.Sneevliet yang menggunakan nama samaran Maring, dan berhasil mendirikan Partai Komunis Indonesia di daerah Hindia Belanda. Karena radikal kemudian ditangkap oleh Pemerintah Hindia lalu dipulangkan ke negeri Belanda. H.J.Sneevliet datang di Cina sebagai anggota delegasi Persatuan Dagang Internasional. Di Kota Shanghai ia mengumpulkan 57 orang utusan dari segenap organisasi Marxis di Cina lalu mendorongnya untuk mendirikan suatu partai komunis. Maka Pada Tanggal 21 Juli 1921 segenap utusan dari organisasi marxis di Cina mengadakan rapat diwilayah Konsensi Prancis di Shanghai. Kemudian memutuskan berdirinya Partai Komunis Cina, dan menganggap rapat tersebut sebagai Konggres ke I Partai Komunis Cina. Chen Du Xiu tidak hadir,karenasedang mengadakan perjalanan ke daerah Barat Daya Cina, namun demikian konggres memilihnya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Cina, yang pertama.
Sneevliet pergi ke propinsi Guang Xi dengan maksud menemui Dr.Sun Yat Sen.Pada kesempatan itu Sneevliet sangat karena terhadap semangat perjuangan Guo Min Dang maupun terhadap gagasan Sun Yat Sen tentang Revolusi Nasional. Cina dan Rusia terdapat persamaan; bahkan dinyatakan pula keadaan di Rusia belum memungkinkan atau belum memenuhi persyaratan untuk menjalankan komunisme sepenuhnya. Sneevliet mengatakan antara lain Lenin menjalankan “Kebijaksanaan Ekonomi Baru” ( New Economic policy ). Sun Yat Sen amat tertarik atas pernyataan Sneevliet tersebut, dan bahkan dia menilai bahwa ‘’Kebijakan Ekonomi Baru’’ di Rusia itu tidak jauh dengan rencana industrialisasi di Cina. 
Dr. Sun Yat Sen adalah adanya sikap Uni Soviet menujukkan keinginan untuk membantu revousi Cina dan bukan menjalankan komunisme di Cina. Pertemuan antara Sun Yat Sen dengan Sneevliet dapat dikatakan sebagai awal dari penanaman bibit Komunisme kedalam tubuh Guo Min Dang. Guo Min Dang menduduki peranan kunci perjuangan nasional Cina melawan imperalisme, oleh karena itu kemudian dianjurkan kepada Partai Komunis Cina untuk memanfaatkan Guo Min Dang sebagai satu unsur dari jajaran front persatuan nasional.
Guo Min Dang kebetulan pada waktu itu sedang mengalami keretakan dalam tubuhnya. Dr.Sun Yat Sem sebagai pimpinan Puncak sedang berselisih pendapat dengan Menteri Pertahanan Chen Jiong Ming. Sun Yat Sen akan dibunuh dan akhirnya menyingkir ke Shanghai. Sneevliet menjajikan bahwa Uni Soviet akan membantu Sun Yat Sen dalam menghadapi tekanan Menteri Pertahanan Chen Jiong Ming.Sementara itu, PKC mendapatkan instuksi dari Comitern agar anggotanya secara pribadi memasuki Guo Min Dang dan ikut serta dalam “revolusi borjuis demokratis” dan supaya mengakui Guo Min Dang sebagai pimpinan dari revolusi di Cina.
Partai Komunisme Cina waktu itu baru memiliki sekitar 400 orang anggota. Comintern menugasi seorang kader baru, yaitu Adolf Joffe, untuk menggalang kerjasama dengan Sun Yat Sen. Joffe hanya memerlukan pertemuan beberapa kali dengan Sun Yat Sen untuk dapat merumuskan suatu pernyataan bersama pada tanggal 26 Januari 1923 yang pada pokoknya isi pernyataan itu adalah sebagai berikut :
1)   Bahwa keadaan di Cina tidak cocok untuk menciptakan komunisme atau suatu sistem Uni Soviet.
2)   Bahwa masalah terpenting bagi Cina adalah persatuan bangsa dan kemerdekaan nasional
3)   Bahwa Cina dapat mengadalkan bantuan dari Uni Soviet.

Bersamaan dengan hal tersebut terjadi peristiwa di Cina Selatan maupun Utara. Peristiwa itu adalah di Cina Selatan terjadi bentrokan antara raja perang (Warlord) yang menggakibatkan Chen Jing Ming terusir dari Canton, dan oleh karena itu Sun Yat Sen dipersilahkan oleh para Raja Perang (Warlod) lainnya untuk menduduki kembali markasnya di Canton, dan dipenuhi pada tanggal 2 Maret 1923.
Sedangkan di Cina Utara, Jenderal Cau Kun mengadakan perebutan kekuasaan terhadap presiden Li Yuan Hung pada bulan Juni 1923 kemudian melalui manipulasi politik Cao Kun dapat mendesak Dewan Perwakilan Rakyat untuk memilihnya sebagai presiden yang berpusat di Beijing. Keadaan yang kacau mendorong Sun Yat Sen untuk mendalami organisasi dan sistem pemerintahan serta cara menciptakan suatu angkatan bersenjata.
Oleh karenanya ia tertarik kepada bantuan Uni Soviet yang telah beberapa kali ditawarkan kepadanya. Untuk keperluan tersebut dikirimlah delegasi ke Moskow pada bulan Agustus 1923 dibawah pimpinan Chiang Kai Sek, dengan tugas untuk mempelajari organisasi pemerintahan Uni Soviet dan Partai Komunisnya, serta bidang – bidang kemiliterannya.
Atas kunjungan ini Uni Soviet mengimbanginya dengan mengutus seorang kader komunis lagi ke Cina yaitu Michael Borodin pada bulan September 1923 yang kemudian dijadikan penasehat politik oleh Sun Yat Sen. Boordin akhirnya dijadikan tangan kanan Sun Yat Sen dalam mengatur sistem organisasi Guo Min Dang, sedangkan Jendral Blucher ditugaskan untuk mengajar di Whampoa (Huangpu) Militer Academy, suatu akademi militer yang didirikan oleh Dr. Sun Yat Sen pada tahun 1924 di Whampoa (seberang Canton). Chiang Kai Sek (Jiang Jieshi) diangkat sebagai pimpinan sekolah tersebut dan Zhao En Lai yang memimpin devisi politiknya.
Dan berdasarkan keputusan Konggres Nasional bulan Januari 1924, kaum komunis Tionghoa diijinkan untuk menjadi anggota Guomindang demi memperkuat untuk revolusionernya, asalkan mereka bersedia mematuhi asas – asas Guomindang.
Kujungan Borodin ke Selatan untuk membantu Pemerintah Guomindang, Uni Soviet mengutus Kharakhan untuk mengadakan perundingan dengan pemerintah Cina di Utara, yang diakhiri dengan penandatangan perjanjian Cina – Rusia (Uni Soviet) oleh Wellington Koo (Go Weijun sebagai menteri Luar negeri rezim Beijing) pada tahun 1924 yang isinya pengembalian semua wilayah yang dirampas oleh kekaisaran Rusia dahulu serta pengakuan Mongolia Luar sebagai bagian intergal Cina.
Setelah Zhang Zuolin dan Feng Yuxiang mengangkat Duan Qirui sebagai Perdana Menteri, maka timbul keinginan pihak utara untuk menciptakan kembali Cina yang bersatu melalui jalan damai.Oleh karena itu mereka mengundang Sun Yat Sen ke Beijing untuk membicarakan masalah pembentukan pemerintahan pusat. Sun Yat Sen memenuhi undangan ini dan berangkat ke Beijing.
Sebelumnya, ia mengangkat Hu Hanmin sebagai wakilnya di Canton dan Tan Yakai sebagai pemimpin pasukan pemukul Utara yang sedang dipersiapkannya. Sun Yat Sen yang menghindap penyakit kanker wafat di Beijing pada tanggal 12 Maret 1925. Tidak lama setelah wafatnya Bapak Republik Cina tersebut,terjadilah insiden pada bulan juni 1925 yang hampir menimbulkan konflik internasional.
Delapan pekerja pabrik katun Jepang di Shanghai mengajukan tunutan kenaikan gaji serta perbaikan jam kerja, tetapi pemilik pabrik menembaki para demonstran tersebut.
Mahasiswa Shanghai tersulut rasa nasionalismenya karena insiden penembakan ini. Mereka berdemo di sepanjang jalan Kota Shanghai, terutama diwilayah ekstra–teritorial Inggris, polisi Inggris berusaha membubarkan demontrasi itu tetapi gagal. Polisi Inggris melepaskan tembakan langsung yang menewaskan enam orang mahasiswa. Seluruh negeri bergolak dan sepakat memboikot barang–barang Inggris dan Jepang. Kekacauan ini terjadi di Canton pada tanggal 23 Juni 1925 ketika para siswa militer menembaki wilayah ekstra teritorialitet asing di tempat itu. Kapal – kapal perang Inggris, Perancis, Portugal dan Jepang melepaskan tembakan–tembakan sebagai balasan tembakan.
Akibatnya insiden tersebut mengakibatkan banyak korban dari para demonstran yang tewas akhirnya peristiwa ini membakar semangat gerakan anti Asing meluas ke berbagai daerah.
Wafatnya Sun Yat Sen menyebabkan gagalnya usaha persatuan nasional Cina.Pemerintah Guo Min Dang di Canton melantik Wang Jingwei sebagai presiden pada tanggal 1 Juli 1925. Sementara di utara, pertikaian Feng Yuxiang dengan Zhang Zuolin mulai muncul kembali dan Zhang Zuolin berhasil dikalahkan yang akhirnya melarikan diri ke Manchuria, tetapi kemudian bersekutu dengan Wu – pei – fu dan menggempur pihak Feng Yuxiang. Akhirnya pihak Feng berhasil dikalahkan dan terpaksa melarikan diri ke Mongolia. kemudaian mengunjungi Uni Soviet dan pada bulan juni 1926 bergabung dengan Guo Min Dang.
 Pro–komunis pada tanggal 20 Maret 1926. Jiang Kai Sek dengan komunis. Jiang Kai Sek lalu diangkat sebagai pemimpin Pasukan Pemukul Utara pada tanggal 9 Juli 1926 dalam suatu rapat di Canton, yang menghasilkan keputusan untuk bertempur membebaskan Cina dari cengkeraman negeri – negeri asing dan warlord yang menyengsarakan rakyat. Selanjutnya akan dibentuk suatu pemerintahan yang bersih jujur, dan adil. Dalam waktu satu bulan pasukan yang dipimpin Jiang Kai Sek berhasil mencapai Jiangxi dan Hunan.
Pasukan Pemukul Utara Jiang Kai Sek berhasil merebut Shanghai pada tanggal 20 Maret 1927 dan empat hari kemudian Nanjing jatuh ke tangan mereka. Untuk menadingi pemerintahan sayap kiri Guomindang di Wuhan, Jiang Kai Sek membentuk pemerintah Nanjing. Dalam pertempuran merebut Nanjing, beberapa orang asing terbunuh, tetapi masalah ini dapat diselesaikan dengan jalan damai. Wai Jingwei (yang bukan komunis) tidak dapat akur dengan anggota komunis Guomindang di Wuhan. Ditambah lagi ia mendapatkan informasi bahwa tujuan kaum komunis yang sesungguhnya adalah menghapuskan Guomindang dan menjadikan Cina sebagai negara komunis.
Oleh karena itu, ia menerima tawaran Feng Yuxiang agar bersatu kembali dengan Jiang Kai Sek dan membersihkan partai dari kaum komunis.  Pada tanggal 15 Juli Borodin dan Blucher melarikan diri ke Uni Soviet. Meskipun, kaum komunis telah diusir dari Guomindang, pemerintahan Wuhan masih anti– Jiang Kai Sek. Dan berniat merobohkan pemerintahan Nanjing bentukan Jiang. Ini menyulitkan usaha Jiang Kai Sek untuk meneruskan ekspedisi militer penyatuan Tiongkoknya, karena harus berperang menghadapi dua kubu. Untuk sementara waktu, Jiang Kai Sek meletakkan jabatannya sebagai Pemimpin Pasukan Pemukul Utara. Akhirnya setelah dicapai perdamaian antarakedua faksi Guomindang yang berseteru itu, barulah Jiang Kai Sek memangku kembali jabatannya pada bulan Januari 1928.
Gerakan mematahkan kekuasaan para warlord di utara dapat dimulai kembali. Ciang Gongshi, seorang pejabat diplomatik Cina beserta 16 orang anggota stafnya. Jiang Kai Sek menghindari bentrokan yang lebih dahsyat dengan Jepang dan meninggalkan provinsi tersebut.
Di bagian lain, Pasukan Pemukul Utara mencapai kemenangan gemilang.Banyak anggota pasukan para warlord yang menyerahkan dan bergabung dengan Jiang Kai Sek.Wu PeiFu dan Chuanfang boleh dikatakan telah kalah. Usaha Jiang Kai Sek untuk menyatukan Cina kini usai sudah. Pada tanggal 6 Juli 1928 para pemimpin nasionalis berziarah ke kuil Biyunshi yaitu tempat Jenazah Dr.Sun Yat Sen disemayamkan untuk sementara waktu, guna memberitahukan sebagaimana dulu dilakukan oleh Dr.Sun Yat Sen berziarah ke makam Kaisar – Kaisar Dinasti Ming saat kekuasaan Manchu dapat dirobohkan.

2.3.2 Perkembangan Ideologi dan Partai Komunis Di Cina
Pada tahun 1927 kaum komunis yang telah diusir oleh Wang Jingwei pada tahun 1930 mendapatkan pimpinan baru yaitu Mao Zedong. Di Propinsi Jiangxi, tidak beberapa lama mereka bergabung dengan tokoh – tokoh komunis lainnya seperti Zhou Enlai, Li–Lishan, dan Zhu De. Mereka semua kelak akan memegang peranan penting dalam kancah Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC).Pada akhir tahun 1930 Komunis menyerbu Changsha, ibu kota propinsi Hunan. Li–Lishan dan ini dilakukan tanpa seijin Mao Zedong yang menekankan kehati–hatian.
Pada tahun berikutnya 1931 karena seorang pengikut Feng Yuxiang mengobarkan pemberontakan di Cina Tengah. Guo Min Dang menutut agar Jiang Kai Sek Mundur saja sebagian Pemimpin negara.Karena ulah dari Jiang Kai Sek, Pertempuran dengan kaum Komunis juga masih terjadi di pedalaman propinsi Jiangxi.
Setelah Perang Dunia IIPerang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina danKuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina Daratan dan Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan sebuah negara komunis.
Para pendukung Era Maoisme, yang terdiri dari kebanyakan rakyat Cina miskin dan lebih tradisionil atau nasionalis dan pemerhati asing yang percaya kepada komunisme, mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Cina dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan penting dalam mempercepat perkembangan Cina dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao.
Meskipun begitu, para kritikus rezim Mao, yang terdiri dari mayoritas analis asing dan para peninjau serta beberapa rakyat Cina, khususnya para anggota kelas menengah dan penduduk kota yang lebih terbuka pemikirannya, mengatakan bahwa pemerintahan Mao membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat, dan yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan berperan atau mengakibatkan hilangnya jutaan jiwa, mendatangkan biaya ekonomi yang besar, dan merusak warisan budaya Cina. Lompatan Jauh ke Depan, pada khusunya, mendahului periode kelaparan yang besar di Cina yang, menurut sumber-sumber Barat dan Timur yang dapat dipercaya, mengakibatkan kematian 45 juta orang. Kebanyakan analis Barat dan Cina mengatakan ini disebabkan Lompatan Jauh ke Depan namun Mao dan lainnya mengatakan ini disebabkan musibah alam; ada juga yang meragukan angka kematian tersebut, atau berkata bahwa lebih banyak orang mati karena kelaparan atau sebab politis lainnya pada masa pemerintahan Chiang Kai Shek.
Setelah kegagalan ekonomi yang dramatis pada awal 1960-an, Mao mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Cina. Kongres Rakyat Nasional melantik Liu Shaoqisebagai pengganti Mao. Mao tetap menjadi ketua partai namun dilepas dari tugas ekonomi sehari-hari yang dikontrol dengan lebih lunak oleh Liu ShaoqiDeng Xiaopingdan lainnya yang memulai reformasi keuangan.
Pada 1966 Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan, yang dilihat lawannya (termasuk analis Barat dan banyak remaja Cina kala itu) sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Cina. Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya.
Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap (dan telah banyak) melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Cina menuju sistem berbasiskan pasar.
Para pendukung reformasi keuangan – biasanya rakyat kelas menengah dan pemerhati Barat berhaluan kiri-tengah dan kanan – menunjukkan bukti terjadinya perkembangan pesat pada ekonomi di sektor konsumen dan ekspor, terciptanya kelas menengah (khususnya di kota pesisir di mana sebagian besar perkembangan industri dipusatkan) yang kini merupakan 15% dari populasi, standar hidup yang kian tinggi (diperlihatkan melalui peningkatan pesat pada GDP per kapita, belanja konsumen, perkiraan umur, persentase baca-tulis, dan jumlah produksi beras) dan hak dan kebebasan pribadi yang lebih luas untuk masyarakat biasa.
Para pengkritik reformasi ekonomi – biasanya masyarakat miskin di Cina dan pemerhati Barat berhaluan kiri, menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguranyang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Cina telah dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.
Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalisme, Partai Komunis Cina tetap berkuasa dan telah mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kumpulan-kumpulan yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet.
Pendukung kebijakan ini – biasanya penduduk pedesaan dan mayoritas kecil penduduk perkotaan, menyatakan bahwa kebijakan ini menjaga stabilitas dalam sebuah masyarakat yang terpecah oleh perbedaan kelas dan permusuhan, yang tidak mempunyai sejarah partisipasi publik, dan hukum yang terbatas. Para pengkritik – umumnya minoritas dari rakyat Cina, para rakyat pelarian Cina di luar negeri, penduduk Taiwan dan Hong Kong, etnis minoritas seperti bangsa Tibet dan pihak Barat, mengatakan bahwa kebijakan ini melanggar hak asasi manusia yang dikenal komunitas internasional, dan mereka juga mengklaim hal tersebut mengakibatkan terciptanya sebuah negara polisi, yang menimbulkan rasa takut.